SDN KEMIRIREJO 1 BERKONTRIBUSI DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN MELALUI SEKOLAH ADIWIYATA

Oleh : Wulan Nugroho Yekti


Manusia bagian dari ekosistem yang kelangsungan hidupnya tergantung dengan pelestarian komponen ekosistem. Manusia harus mampu membangun keserasian untuk berdampingan dengan alam sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Isu lingkungan menjadi isu dunia dan kepentingan bersama. Isu lingkungan hidup menjadi kepentingan bersama karena permasalahan lingkungan hidup selalu mempunyai efek global. Kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang terjadi di satu negara dapat berdampak negatif ke negara lain. Kerusakan lingkungan harus kita minimalisir dengan pembangunan berkelanjutan..

Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk mempromosikan jenis pembangunan yang meminimalkan masalah lingkungan dan memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Pembangunan berkelanjutan untuk isu lingkungan hidup perlu dilakukan dengan penyelesaian secara komprehensif melalui jalur pengembangan kebijakan, pengembangan SDM, langkah preventif, dan pendidikan lingkungan hidup.

Adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup. Sekolah ikut berkontribusi dalam program adiwiyata dengan menerapkan adiwiyata atau green school. Green School adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. Green School merupakan program yang dikembangkan di tingkat internasional. Green School lebih bermakna pada pembentukkan sikap anak didik dan warga sekolah terhadap lingkungan, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Hal ini diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari, baik di sekolah, rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya. Termasuk di dalamnya program “Greening The Curriculum”, kurikulum hijau, artinya kurikulum yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam bahasannya serta mengintegrasikan materi lingkungan ke dalam pembelajarannya, sesuai dengan topik bahasannya.

Sekolah Dasar Negeri Kemirirejo 1 yang terletak di Jln. Tentara Pelajar 110 B, Kemirirejo, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang ikut terlibat dalam program adiwiyata, yang secara konsisten merintis, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi konsep green school. Program sekolah dengan kepemimpinan kepala sekolah oleh Sri Hermawati, S.Pd. M.Pd., berkomitmen untuk melakukan peningkatan kualitas dan partisipasi guru dan siswa dalam pelestarian lingkungan hidup di sekolah. Sekolah bersama stakeholder menetapkan strategi untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang meliputi: kebijakan berwawasan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. 

(Foto Siswa melaksanakan sedekah botol)


Realisasi program yang telah dilakukan yang dalam waktu dekat telah dilaksanakan yaitu:1) Program sedekah botol plastik, merupakan program yang di jalankan untuk menjaga kebersihan lingkungan melalui pemberian informasi serta pendampingan kepada masyarakat. program sedekah dilakukan setiap minggunya, dengan teknis siswa mengumpulkan sampah atau botol plastik yang sudah dibersihkan kemudian, dikumpulkan dan diserahkan ke bank sampah terdekat. Program sedekah botol plastik ini mendidik siswa untuk melakukan recycle plastik sehingga akan mengurangi pencemaran plastik. dengan pembiasaan ini, diharapkan pengelolaan sampah plastik tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga diterapkan di lingkungan rumah, dan mampu mempromosikan bijak dalam menangani sampah plastik.

Program yang dilakukan berikutnya adalah: 2) penanaman pohon, dengan pendidikan dan semangat untuk menghijaukan lingkungan, sehingga menjadi kebiasaan dan perilaku yang lestari. Menanam pohon juga bisa mengurangi polusi udara di lingkungan. Pohon bisa membuat lingkungan sekolah dan rumah menjadi lebih sejuk, tenang, udara pun juga menjadi lebih bersih. Pohon yang berada di lingkungan sekolah mendukung suasana yang kondusif, dengan berada di sekitar pohon juga sudah terbukti bisa mengurangi stres, bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Program penanaman pohon ini memberikan semangat lestari sehingga siswa bersama warga sekolah terbiasa dan memiliki karakter yang positif dalam membangun lingkungan yang asri. Penanaman pohon dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 19 Mei  sampai 20 Mei 2023 yang dilaksanakan oleh siswa kelas VI. Dan akan dilanjutkan oleh siswa kelas lain.


  

(Foto siswa dalam kegiatan Penanaman pohon)

 

Program ketiga yang dilakukan adalah: 3) penampungan air hujan merupakan bagian dari Rain Water Harvesting atau yang lebih di kenal dengan pemanenan air hujan adalah kegiatan menampung air hujan dan menyimpannya untuk kemudian di gunakan kedepannya. Air hujan dapat dimanfaatkan secara efektif saat darurat, untuk air minum atau nonminum, seperti memadamkan api, menyiram toilet, mencuci, membersihkan barang, atau menyirami tanaman, dan lain-lain. pemanfaatan. air hujan dimanfaatkan untuk kolam ikan, menyiram tanaman, membersihkan lingkungan sekolah dan lain-lain, hal ini memberikan pembelajaran untuk guru dan siswa untuk bijak dan arif dalam memanfaatkan air untuk pelestarian lingkungan. program yang telah dilakukan berikutnya yaitu 4) pembuatan taman sekolah, Taman di sekolah bisa dimanfaatkan para siswa sebagai tempat untuk belajar, membaca buku, berdiskusi dengan teman, dan lain sebagainya karena tempatnya yang nyaman, indah, dan sejuk. Taman di sekolah bisa dimanfaatkan para siswa sebagai tempat untuk belajar, membaca buku, berdiskusi dengan teman, dan lain sebagainya karena tempatnya yang nyaman, indah, dan sejuk. Siswa tidak akan merasa jenuh karena terlalu lama berada di kelas. Untuk itu, diperlukan peran dari para pihak sekolah dalam rangka tamanisasi di sekolah guna mendukung proses belajar mengajar siswa dan meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah. Pembuatan taman dengan memaksimalkan taman sekolah yang kurang dimanfaatkan agar kembali asri. Pembuatan taman melibatkan peserta didik dengan cara membawa bunga atau tanaman dari rumah. Tanaman yang dibawa siswa seperti berbagai tananam bunga, cabai, dan lain-lain. Humus dan pupuk organik pun dibawa siswa dari rumah. Perawatan taman sekolah diterapkan dengan cara piket siswa. Hal ini untuk melatih rasa tanggung jawab, rasa memiliki, dan kerjasama antarsiswa. Hasil yang muncul dari pembuatan taman ini, yaitu terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, hijau, indah, aman, dan sehat, mendorong   Siswa memiliki kemampuan bergotong royong, yaitu kemampuan untuk melakukan bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan berjalan lancar, mudah dan ringan.